Selasa, 02 Juni 2009

CEMBURU ? BAIK ATAU BURUK ?

Pernahkah anda sekalian cemburu atas pasangan anda (kepada suami atau istri) ?
Saya yakin semua orang pasti merasa cemburu atas pasangan anda. Semua itu wajar saja, karena itu tandanya kita masih mencintai pasangan kita. Sampai batasan manakah kewajaran itu ? Banyak sekali sebenarnya yang ingin saya tanyakan akan tetapi saya akan coba untuk mengungkap atas apa yang saya pikirkan saja. Mungkin pikiran anda berbeda dengan saya dan itu hal wajar karena kita mempunyai otak yang berbeda pula.
Cemburu menurut saya hal yang wajar akan tetapi jika sampai melalaikan baik secara sengaja atau tidak disengaja karena terliputi oleh emosi ini sudah melampui batas – batas kewajaran. Misalkan saja seorang istri cemburu kepada suaminya karena pernah melihat suaminya bertemu dengan seorang wanita yang belum pernah dia jumpai. Sesampainya dirumah suami tidak disambut seperti biasa, makan malam tidak disiapkan seperti biasa, wajah yang biasanya ceria sekarang menjadi cemberut ditekuk sedemikian rupa dan hal ini berlarut – larut hingga beberapa hari dan tidak pernah menanyakan atau mengkonfirmasikan atas apa yang dilihatnya. Ya, memang inilah kecemburuan itu sudah merasuki sang istri dan perasaan – perasaan yang meliputi sang istri menyebabkan dia lupa akan kewajibannya sebagai istri dan tentunya bukan hanya apa yang saya jelaskan disana karena masih banyak lagi mungkin yang tidak dilakukan sebagaimana seorang istri. Nah, apakah hal yang seperti ini dikatakan wajar, padahal sebenarnya persepsi itu adalah kebenaran yang semu, dan semuanya perlu ada konfirmasi agar tidak terjadi kesalahpahaman antara sang istri dengan suaminya tapi tidak dilakukannya melainkan malah meninggalkan kewajibannya sebagai istri.
Apakah hal ini dibenarkan oleh agama kita ISLAM yang selama ini kita peluk dan kita junjung tinggi ajarannya. Bagaimanakah kita sebaiknya kita menyikapi hal seperti ini ?
Menurut saya, sebagai seorang suami memang seharusnya menceritakan kepada sang istri atas apa yang terjadi selama dia diluar rumah terutama jika berhubungan dengan lawan jenisnya yaitu wanita apapun bentuk dan kejadiannya agar tidak terjadi kesalahpahaman. Selalu hindari untuk bertemu dengan lawan jenis sendirian karena akan menimbulkan fitnah baik dilihat oleh istri atau orang lain yang mengenal kita. Bagaimana sikap seorang istri jika terjadi hal yang seperti ini ?
Saya berpendapat kurangi porsi sedikit saja perasaan yang selalu menjadi pokok dari permasalahan ini dengan sedikit bersabar dan meminta konfirmasi secara langsung atau dalam waktu yang dekat sehingga masalah bisa diselesaikan dengan cepat. Selama terdapat masalah ini janganlah melupakan kewajiban anda sebagai seorang istri karena dalam kondisi apapun seorang istri masih diwajibkan taat kepada seorang suami selama itu masih dalam tataran syar’i. Kesabaran ekstra sangat diperluikan dalam kondisi yang seperti ini, dan biasanya susah sekali dilakukan oleh seorang wanita. Saya tidak bilang semua wanita seperti ini tapi biasanya :)
Dijaman yang serba mungkin seperti sekarang ini memang waspada perlu baik untuk suami atau istri tapi hendaknya jangan terlalu berlebihan karena kita sebagai manusia tidak bisa dan tidak mempunyai kemampuan untuk mengontrol orang lain. Kita hanya mampu mengontrol diri kita sendiri dan itu yang harus kita sadari benar sehingga kita tidak terlalu masuk dalam perasaan sedih, cemburu, susah secara berlebihan. Alangkah meruginya kita jika nafsu amarah telah menguasai perasaan dan pikiran kita, karena jika sudah demikian syaitanlah yang telah memenangkan pertandingan ini :) saya menyebutnya pertandingan karena sebenarnya kita melawan hawa nafsu kita sendiri dan kita harus memenangkan setiap pertandingan dengan syaitan, jangan sampai kita kalah. Dan satu lagi selalu ingat bahwa yang bisa kita kuasai adalah proses. Kita tidak bisa mengendalikan kehidupan kita sendiri, semuanya telah diatur oleh Allah SWT. Yang bisa kita kendalikan adalah prosesnya, seperti yang diturunkan Allah SWT melalui Nabi dan Rasul-Nya semuanya adalah aturan untuk proses sedangkan hasil itu murni hak prerogatif Allah, tidak ada yang bisa menginfluencenya. Oleh karena itu kita senantiasa disuruh untuk selalu berdoa. Semoga kita semua berada dalam hidayah Allah SWT.

detikInet

GUESTBOOK